Rabu, 16 September 2009

back to . . . libuuuuurrrrr


Yup, back to libur. Judulnya emang back to libur, tapi judul tersebut sama sekali nggak punya hak bulat buat memperpanjang masa liburan gua. Sekali 2 bulan separo, tetap 2 bulan separo. Lagian libur yang sebegini panjang cukup bikin gua mau muntah. Dalam sejarah hidup gua, gua nggak pernah ketiban libur kayak gene. Maksud dari back to liburan, artinya gua mau lanjutin cerita liburan gua. Hhhmmm . . . nggak terlalu penting, seh buat lo. Tapi, mah gua epen-epen. Suka-suka gua, lah. Ini blog blog gua juga.

Jadi, kan udah gua kasih tau. Korban dari sisa-sisa stress gua . . . ngejual benda-benda kenangan gua. Sebut aja komputer sama sepeda. Selanjutnya . . . gua mau jual . . . Jupiter Bokap gua. Oohhh . . . sungguh pilihan yang bodoh. Bego aja gua mau jual motor Bokap gua. Terus alat transportasi gua pas liburan di kampung apa coba??? Punya Nyokap bisa, sih . . . tapi boros. Punya sister . . . dia orang sibuk. Bisa-bisa entar ada perang Teluk di rumah gua cuma gara-gara rebutan motor. Sepeda . . .? udah jadi masa lalu gua. So, punya Bokap yang number one. Jadi jelas, motor Bokap gua nggak masuk kriteria komersil. Lebih jelasnya lagi . . . emang nggak ada yang perlu gua jual. Cukup 2 itu saja.

Nah, di awal-awal liburan pascapenjualan benda-benda kenangan . . . gua mikir nih, liburan 2 bulan setengah jangan sampe bikin otak gua miring setengah. Soalnya kemiringan otak gua sebelum liburan aja udah hampir setengah. Tambah lagi dengan liburan yang fuullll ini juga sempat bikin gua kehilangan setengahnya lagi . . . waaaahhh . . . mungkin emas punya Nyokap gua jadi juga gua jual ke tukang emas. Intinya, gua nggak pengen liburan gua kosong, nggak dapat hasil apa-apa. Harus ada yang dihasilkan gitu, nah. Apa, kek . . . misalnya aja lo nyebut diri lo sebagai musisi. Walaupun lo musisi amatir, tapi kalau dapat liburan se spectakuler kayak gua . . . ya, elo bikin lagu, kek . . . manggung, ngadain konser tunggal . . . kalau lo penulis, minimal lo bikin cerpen 100 buah mungkin selama sebulan. Liburnya dua bulan, bisa menghasilkan 200 cerpen. Selesai liburan, lo bisa ajuin ke penerbit. Emang lagi hoki, ya keterima. Kalau ditolak, ya coba lagi. Simple banget, yach.

Terus apa yang perlu gua lakuin?? Begadang? (ini, sih kegiatan wajib), ya, gua sok-sok bikin diri inti gitu, lah. Sok-sok sibuk gitu. Nekat aja gua ambil kursus konputer. Buat bikin gua pinter komputer?? Oke . . . jawaban lo gua kasih nilai 30. Sebenarnya gua ambil kurusus komputer, tuh biar gua bisa jalan-jalan sore. Daripada gua suntuk di rumah, bengong, kesambet? Nggak sudi gua.

Ternyata kursus komputer belum bisa bikin gua jadi orang paling bahagia selama liburan. Jadi . . . gua lengkapi kebahagiaan gua dengan bersilaturahmi ke kantor-kantor para alumni IPDN (kampus jiwa n raga). Selama bersilaturahmi . . . gua sama dua cs gua dapat banyak pelajaran . . . pelajaran tentang hidup . . . cara berpikir . . . cara menghadapi masalah . . . ngomongin soal birokrasi dikit-dikit . . . ada tertib administrasinya juga . . . mirip kayak kuliah gitu. kuliah on the road, hehehehhe. Otak gua jadi bisa sekalian diinstal gratis, hehe lagi. Yang paling penting . . . ditraktir makan. Gua, sih nggak mau munafik. Kalau gua ditraktir orang, ya gua seneng-seneng aja. Tapi kalau nggak juga gua nggak bakal ngamuk. Otomatis, toh???

Selanjutnya . . . magang di kantor kelurahan selama dua minggu. Magang nggak wajib katanya. Tapi gua tetep magang. Terserah lo aja kalau mau bilang gua: “RAJIN BANGET, SIH LO!” (padahal Bonyok gua aja belum pernah bilang gua begitu) ya, kan gua udah bilang . . . nggak nahan, bow liburan nggak ngapa-ngapain. Mending cari kesibukkan apa, kek. Yang penting nggak bikin lo berurusan sama masalah dan tetap bikin lo nyaman . . . gampang, kan mikirnya.

Yang paling terakhir . . . belajar gitar sama temen SD gua. Serunya lagi dia udah nikah sama seorang cewek. Hhhmmm . . . tapi isterinya welcome aja sama gua. Malah dia asek-asek aja suami tercintanya ngajarin kunci demi kunci. Belajar gitar sukses bikin jari gua . . . kriting. Pertama megang . . . keram. Terus . . . gemetar. Keesokan harinya ujung jari gua . . . sakit. Habis itu mengeras . . . beberapa hari kemudian . . . terkelupas. Pas gua tanya: “obatnya apa, neh?” obatnya ternyata gua disuruh latihan lebih keras lagi. Emang dia teman sekaligus Guru buat gua. Thank, Bro.

Sekarang . . . gua lagi nikmatin internet gratis di perpustakaan umum kota gua. Lo bayangin aja. Gua bela-belain datang pagi-pagi . . . di saat kota gua masih diselimuti kabut yang cukup tebal . . . gua sama motor Bokap gua melaju menghantam kabut buat pergi ke perpus . . . demi menikmati internet gratis ini sepuasnya. Dari jam 8 pagi ampe . . . jam setengah 3. Non stop ngenet, dah judulnya. Sebenarnya . . . gua sempat nggak enak sama para pegawai perpustakaan. Mereka kayaknya udah bosan liat muka gua yang keren ini. Tapi . . . kalau gua mikirnya kayak gitu terus . . . kapan lagi gua bisa nikmatin ini coba? Sementara di luar sana masih banyak orang-orang yang memenuhi warnet. Sedangkan di perpustakaan . . . nggak banyak yang tahu. Paling banyak cuma ber 5-6 orang. Gua ngerasa beruntung bisa nikmatin suka-suka gua.

Apa yang gua lakuin di atas . . . belum tentu bisa gua lakuin pas udah masuk kampus ntar. Kalaupun bisa, mungkin nggak akan sepuas ini, kaleeee . . . jadi, liburan kali ini harus bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat yang barangkali belum tentu bisa lo lakuin nanti pas udah ngampus, dan pas lo udah ngampus . . . lo bakal kangen sama libur panjang lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar