Jumat, 27 Agustus 2010

zaman gua SD . . . pengen balik ke sana lagi rasanya




Dari sekian banyak masa yang udah kita lalui . . . mungkin yang paling berkesan adalah masa SMA. Masa SMP mungkin gak terlalu fantastis. Apalagi masa SD . . . yang kerjaannya maaaaeeeennnn terus. Tapi kalau gua pribadi, sih . . . justru sangat menginginkan bisa kembali lagi ke masa itu. Masa berseragam merah putih. Gua kangen sama mereka yang . . . sekarang hampir gak pernah . . . bahkan mungkin udah gak pernah lagi gua temukan di sudut kota ini (prikitiw . . . )

Makanya, nih gua pengen ngabsen temen-temen gua pas SD. Temen sekelas gua selama 6 tahun yang udah bersedia menjadi temen main gua selama 6 tahun. Yang udah rela ngebagi waktu mereka buat sekedar jalan-jalan di seputaran jalan Hivia sama gua . . . yang udah ngajarin gua banyak hal-hal dasar . . . yang mungkin ketika gua di masa-masa lain, gua gak punya waktu buat mikirin hal-hal dasar itu.
Okay, kita mulai aja, neh . . .

M. Arsyad : orangnya putih (minimal gak kayak gua yang mendekati pantat panci hahaha), postur tubuh standar anak SD lah. Ngomongnya kayak kereta api ekspres Sinkansen Jepang . . . cepetnya mungkin ngalahin speedy . . . seneng cerita. Padahal awal-awalnya dia jadi murid baru, tuh . . . pendiam banget orangnya. Kita aja hampir gak ada yang berani ngedeketin dia. Kalau ketawa matanya berubah menjadi sipit dan dia selalu gak lupa buat nutup mulut. Entahlah apa yang sedang dia sembunyikan . . . apakah giginya tonggos?? Atau gigi tengahnya copot??? Atau nafasnya jengkol abis??? Gak jelas, lah. Nih, cowok . . . orangtuanya wiraswasta. Arsyad merupakan salah satu murid yang bermasalah dengan . . . uang SPP. Waktu akhir-akhir kelas 6, dia mulai sering bolos. Karena part time ngebantuin ortunya kerja.

Hendra Susanto: punya nama beken GABIL, anaknya nakal banget, jago beladiri, dan sok-sokan. Keahlian-keahlian yang dia punya sering banget dia pamerkan ke temen-temennya, termasuk ke gua. suka main gendang . . . nah, gebleknya nih orang maennya bukan di alat music gendang, tapi di meja. Makanya kelas jadi berisik gara-gara dia. Sering berantem . . . berantemnya bisa sama satu angkatan, sama adek kelas, sama kakak kelas juga sering. Gaulnya sama orang-orang dewasa. Biasa nyebutin kata-kata jorok kalau lagi emosi. Paling malas belajar . . . diajak belajar malah maen. Pokoknya masa tahun pertama di SD . . . nih orang malasnya minta ampun. Gara-gara itulah Ibunya sering dipanggil pak Kepsek.

Sapnah: orangnya imut. Nih, cewek yang manggil gua kaka. Alasannya karena gua paling tinggi di sekolah. Hahaha, masalahnya . . . fakta membuktikan kalau dia kelahiran tahun 88 sedangkan gua tahun 90. Rumahnya tetanggaan sama sekolah. Punya warung depan rumah. Neneknya sering banget manggil-manggil dia. Jadi kalau udah jam istirahat, tuh . . . Sapnah pasti dipanggil buat ngebantuin neneknya jualan. Kalau main polisi-polisian . . . biasa, nih orang kebagian peran jadi . . . KORBAN. Hehehe . . .

Herliyani: anaknya cantik, itam manis, rambut panjang sebahu dan rambutnya biasa diikat. Dia sering bermasalah dengan uang SPP. Anaknya cantik, tapi biasa bolos sekolah buat ngebantuin ortunya jualan. Seingat gua . . . orangnya sering membaur sama anak-anak cowok. Punya selera humor yang tinggi . . . kalau ketawa, tuh . . . ketawanya aneh, lah pokoknya (gak mungkin gua praktikkan di sini, kan??) kalau jam istirahat . . . gua sama yang lain biasa diajak jalan-jalan sama, nih cewek. Karena dia hapal banget sama yang namanya jalan Hivia. Dia sering ngajak gua ke sungai . . . tapi gak pernah ngajak gua ke rumahnya.
Vita Rusiati: putih, kecil, kalau cerita pasti rame. Karena dia cerita sambil memperagakan adegan. Jadi kalau jam istirahat . . . kita pada gak kemana-mana . . . nih, orang cerita di kelas. Ceritanya ya, seputar pengalaman-pengalaman dia . . . baru pas kelas 4 SD, dia udah mulai beralih ke jenis cerita gossip. Yang kena gossipin dia adalah kakak-kakak kelas. Ini juga paling mudah membaur sama anak-anak cowok. Apalagi sama Hendra. Rumahnya tetanggaan sama Ibu wali kelas 1 SD, jadi kalau lagi jam pelajaran di kelas . . . nih, anak selalu jadi judul. Entah dia sebagai contoh, lah kalau ada soal cerita . . . bisa juga dia kena ledekkan . . . karena Ibu wali kelas 1 SD emang paling tahu keseharian Vita kaya apa. satu lagi, dia suka joget di kelas. Nah, untuk soal ini dia nyambungnya ke Hendra.

Eva Yuliana: cantik, imut, putih, rambutnya pendek . . . rumanya paling jauuuuuuhhhhh banget. Pukul 5 subuh dia udah lewat rumah gua untuk menuju warung tempat ortunya jualan. Ortunya jualan di SMP. Sebelum berangkat sekolah dia sempet ngebantuin ortunya dulu. Dia paling kreatif . . . paling jago bikin figura dari sedotan . . . paling jago bikin bunga dari sedotan . . . kreatif, lah pokoknya. Biasa, nih cewek jadi tempat konsultasinya Guru-guru buat ngedekor kelas dan rumah. Keren, kan sobat gua . . . hahaha. Tapi, nih anak gampang tersinggung. Kalau udah tersinggung . . . dia marah-marah . . . ujung-ujungnya nangis. Nah, bagian ini yang cukup merepotkan kita. biasanya kalau dia udah nangis, tuh anak-anak cowok pasti ribut panik gitu.
Mayang: itam manis orangnya. Paling modis. Cantik. Pandai memadupadankan gaya. Bapaknya Tentara, Ibunya ibu rumah tangga. Apalagi, ya . . .??? dia ini murid baru, kalau gak salah masuknya pas kelas 5 SD.
Neng: gua lupa namanya siapa. seingat gua namanya aneh gitu. aslinya Garut Jawa Barat. Anaknya putih, rambutnya pirang, yah . . . mirip bule. Rambutnya kriting . . . mirip rambutnya Giring Nidji. Awal masuk kita semua sempat ngira dia bule. Tapi kalau udah ngomong, llllleeeeemmmmmbbuuuuuttt . . . banget. Anaknya Sunda banget. Ibunya bekerja sebagai pedagang sayur keliling. Orangnya pendiam. Punya adek yang menjadi adek kelas kita. punya ayam sebagai piaraannya. Jadi kalau kita pada ke rumah dia . . . nih, cewek pasti lagi mangkal di kurungan ayam. Itu selalu dan sudah pasti. Agak pendiam orangnya.

Maghrib: karena lahir ketika maghrib, makanya dikasih nama Maghrib. Lengkapnya . . . Maghrifudiannor. Ini cowok setali tiga uang sama yang namanya Hendra. Nakalnya kebangetan. Biasa tidur di kelas. Tapi kalau udah tiba jam istirahat matanya seger lagi. Hobi nonton film India. Kalau udah nonton film India, pasti bakal diceritain ke temen-temen. Nyeritaiinnya selalu berapi-api. Sampai muncrat-muncrat kalau dia lagi ngomong. Suka memperagakan tarian-tarian artis India . . . jadi kalau lagi sepi-sepi, tuh dia langsung joget-joget ala India sambil nyanyiin lagu India di Kelas. Cocok banget lah kalau csan sama Vita sama Hendra. Yang jelek dari dia, nih . . . suka godain cewek.

Yusda Helmani: nih, cowok imut. Teman seganknya Hendra. Sering berantem. Punya kakak yang juga menjadi kakak kelasnya. Ibunya jago bikin kue. Terutama kue tart. Paling suka pelajaran menghitung. Kalau udah bisa ngerjain satu soal matematika lebih cepat dari yang lain, nih anak langsung ngebangga-banggain dirinya sendiri. Jadi sombong gitu, buntutnya pelit jawaban sama temen. Tapi aslinya baik, kok hehehe . . .
M. Ardiyansyah: diantara cowok-cowok teman SD gua, mungkin gua paling akrab sama yang satu ini. Orangnya cukup alim . . . pinter. Berasal dari keluarga kurang mampu. Punya banyak saudara. Adeknya banyak. Kalau soal belajar . . . biasa kita berdua belajar bareng. Soalnya, nih cowok cepet ngerti orangnya. Jadi biasa jadi bahan contekkan, hehehehe . . . renkingnya selalu masuk 3 besar atau 5 besar. Cuman pas SMP motivasi belajarnya udah mulai turun. Mungkin terpaut oleh kondisi keluarganya. Pas SMP dia pernah curhat sama gua, soal keluarganya dan adek-adeknya. Dia juga sempat bingung dan nyeritain ke gua soal dia yang pengen ngelanjutin sekolah tapi adek-adeknya juga butuh sekolah. Kompleks banget, lah . . .
Rahman Najir Siraj: anaknya imut-imut, pinter, tapi sok-sokan. Ortunya Guru SMA kalau gak salah. Biasa jadi bahan contekan juga . . . bisa diajak jadi teman belajar bareng. Nih, orang jadi teman sekelompok gua waktu ada tugas bikin taplak meja yang terbuat dari kain yang dibikin hiasan dari benang yang motifnya bunga. Teman yang bisa diajak kerja tim.

Rahmat Hidayat: suka senyum meskipun gak ada yang lucu dan sering jadi bahan ejekan. Nama bekennya KAI. Buruknya . . . pernah digosipin sama gua. padahal dekat aja gak.

Iberahim: pindahan dari Palangkaraya. Orangnya paling tinggi daripada anak cowok yang lain. Hobinya nyanyi . . . walaupun suaranya pas-pasan . . . tapi jadi nyambung juga akhirnya sama Hendra yang suka mukul-mukul meja. Rumahnya deket sama rumah gua. tapi dia punya jalan hidup sendiri dan mutusin buat jalan kaki. Sekarang udah nikah sama seorang cewek yang manis . . . hehehe. Dia juga jadi guru gua. dia ngajarin gua maen gitar. Tapi gua hanya bisa bilang . . . makasih banyak, teman. Sayang gua udah lupa ilmu maen gitar yang pernah lo ajarin. Hahahaha . . .

Artoni: nih, cowok paling item dibandingin sama yang lain. Nnnaaahhh . . . kalau dibandingin sama dia jelas banget gua yang paling putih. Punya adik dan kakak yang juga sama-sama item. Orangnya biasa-biasa saja. gak terlalu badung kayak Hendra . . . tapi juga gak terlalu culun macam Ardi. Orangnya pendiam . . . jarang ketawa.

Rian Bhakti Mandala: anaknya Tentara. Sangat akrab bergaul dengan Maya. Mungkin karena sama-sama anak Tentara kali, ya . . .?? karena punya tampang oke punya . . . yah, katakanlah . . . cukup komersil . . . maka jadinya, nih anak cukup digandrungi sama anak-anak cewek.

Dina: rumahnya paling sering kebanjiran, karena paling deket sama sungai. Dia paling tua diantara kita semua. Berasal dari keluarga sederhana. Sering ngebantuin ortunya berjualan di pasar. Gua sering banget ketemu dia di pasar lagi bantuin ortunya. Orangnya ramah, baik hati, selalu tersenyum . . . sering berantem sama Hendra. Kalau lagi musim banjir, kita semua satu kelas pada ke rumah nih, cewek. Bukannya ngebantuin . . . tapi keasikan maen aer, ya . . . namanya juga anak kecil. Yang penting, toh si Dina terhibur atas kedatangan kita. walaupun niat kita ke rumah dia waktu itu hanyalah untuk maen aer.

Rahmawati: nnnnnaaaahhhh . . . nih, cewek bintang kelas. Pintar dan cerdas. Rumahnya deket sama sekolah. Seberang sekolah ada rumah, nah itu rumah dia. Orang tuanya wiraswasta. Gua kurang tau apa pekerjaan ortunya, tapi tiap kali ke rumah dia pasti kita pada ngelihat biawak gede yang udah mati lagi digantung (buset . . . serem amat, ya??) tuh, reptile udah siap mau dikuliti, atau kita sedang mendapati ortunya sedang menyusun kulit ular lalu menempelkan kulit ular yang super panjang itu di papan panjang dengan paku dan menjemurnya . . . anak cowok kelas kita biasanya tertarik banget sama yang beginian. Jadi tiap istirahat, pasti mereka maennya ke rumah Rahma.

Dati nariya jayanti: orangnya manis, soulmate-an sama Rian dan Mayang. Bapaknya Tentara sedangkan Mamanya adalah Guru SD. Pintar, aktif, suka jalan-jalan, bersahabat sama semua orang. Sekarang katanya dan gossipnya . . . memilih jalan hidup sebagai playgirl (masa, sih???) ternyata ada juga yang ngikutin jejak gua . . . bwahahahaha (&*%%%)

Rahmatiyah: nih, cewek lumayan gila. Suka ngelawak, pokoknya kalau sama dia pasti bawaannya pengen ketawa. Dia pinter . . . tulisannya paling rapi diantara yang lain. Rajin belajar. Yang ngajakin gua belajar kelompok tiap pulang sekolah . . . nah, inilah orangnya. Orang tuanya adalah pembuat sekaligus pedagang tempe. Rumahnya juga sama kayak Dina, sama-sama deket sungai. Dia motivasi belajar gua pas lagi SD (cieeeeeee . . .)

Rizka Amalia: orangnya cantik . . . pintar . . . pandai . . . telaten . . . dewasa. Dia tinggal bukan sama ortu kandungnya. Gua pribadi sampai sekarang masih belum jelas tentang dia. Dia juga pinter dandan.
M. Fitriyadi: nih, cowok lumayan alim. Gak pernah absen shalat zuhur di surau dekat sekolah. Suaranya bagus . . . makanya sering didaulat menjadi muadzin tiap kali zuhur. Kalau udah jamnya shalat . . . nih, cowok langsung ganti kostum. Pake peci . . . dan sarung . . . suka banget nongkrong di masjid. Mukanya mirip mantan ketua MPR . . . Pak Amien Rais. hahaha . . .

Reynaldi Akhmadsyah: nama bekennya Ari. Anaknya imut-imut . . . kecil dan gemuk. Mirip Bapaknya banget . . . sama-sama imut-imut, hehehe . . . pintar dan berwawasan luas (miss universe kalllleeeee). Yang namanya pengetahuan umum, tuh . . . dia serba tahu. Hobi main bola. Paling suka cs-an sama Ardi dan Toni.
Sekarang mereka seperti ditelan bumi . . . mungkin juga mereka mengira gua juga ditelan bumi, itupun kalau mereka ingat sama gua. Gua sama mereka benar-benar lost komunikasi. Hanya satu atau dua orang yang masih gua lihat wujudnya di kota ini. Selebihnya entahlah . . . jangankan ngelihat wujudnya . . . dengar kabar tentang mereka aja udah gak pernah. Hhhh . . . rata-rata temen SD gua punya masalah yang berhubungan dengan ekonomi. Sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga yang ekonomi menengah.
 
Kebanyakan dari mereka putus sekolah di tengah jalan. Gak bisa ngelanjutin sekolah . . . karena harus ngebantu ortu . . . ngasih kesempatan ke adek-adek mereka buat sekolah . . . juga ada yang dinikahkan sama ortunya, supaya beban ortu bisa berkurang.

Sampai sekarang gua masih sering terngiang sama suara-suara cempreng mereka kalau udah di kelas. Masih terekam walau gak terlalu jelas rute jalan Hivia yang sering gua sama mereka lewati buat jalan-jalan.
Sebenarnya gua pengen ketemu lagi sama mereka. Pernah gua ngayal bisa kembali ke zaman gua waktu SD. Bisa ngelihat wajah-wajah cupu mereka, tingkah mereka yang aneh-aneh . . . ada yang suka ngamuk, ada yang salah sedikit suka nangis, ada yang suka cerita, ada yang sok-sokan, tipe pendiam . . . gua pengen maen bareng mereka lagi. Mainan yang sering kita mainkan adalah MAIN POLISI-POLISIAN. Kenapa?? Karena permainan ini melibatkan seluruh anggota kelas. Yang biasa nongkrong di surau, juga . . . kalau udah ada yang ngajakin maen ini pasti juga ikut gabung . . . kalau udah pada main . . . wwwwiiiiihhh . . . seru banget. Ampe lupa pulang kita. hahahaha . . . pokoknya kita maen udah kayak beneran gitu. ada yang jadi korban, mafia, polisi, macam-macam lah.
 
Harapan gua, sih . . . semoga mereka bisa mencapai sesuatu yang membuat mereka betah menjalani kehidupan. Moga mereka seneng dengan jalan hidup yang mereka pilih sekarang. Mungkin peluang buat gua ketemu sama mereka sangatlah kecil . . . jejak mereka terlalu samar untuk gua baca . . . tapi, paling gak dengan sebait doa tulus . . . semoga dapat melunasi rindu gua sama mereka.

Buat temen-temen SD gua: thanks udah ngasih warna dalam hidup gua. jika hidup gak bisa bikin lo menjadi berarti . . . maka itu kesempatan untuk lo memberi arti pada hidup ini.
25 Agustus 2010